Tulisan dibawah ini saya kutip dari rekaman Al-Ustadz Muhammad bin Umar As-Sewed hafizhahullah. Bila ada yang salah dalam tulisan ini, murni adalah kesalahan saya sebagai penulis.
Kesabaran adalah perkara sangat besar dalam perjalanan hidup di dunia. Kedudukan sabar dalam iman seperti kedudukan kepala dalam jasad, kalau jasad tanpa kepala maka tidak ada kehidupan padanya. Demikian pula iman tanpa kesabaran. Tidak ada keimanan tanpa kesabaran. Makna sabar menurut beberapa ulama , sabar adalah menjaga diri, menahan diri untuk tidak mengeluh, menahan diri untuk tidak menggerutu. Karena diantara sifat manusia selalu mengeluh. Jika ditimpa kejelekan menggerutu, ditimpa kebaikan merasa kurang. Maka sabar tidak menggerutu dan tidak mengeluh. Hakikat kesabaran adalah akhlaq yang baik yang menahan dirinya untuk tidak berbuat kejelekan apapun. Berarti sabar adalah akhlaq yang baik untuk bisa menahan dirinya untuk tidak bebuat apa yg tidak pantas/tidak baik baginya. Seseorang yg menahan diri untuk tidak bermaksiat, berdosa, tidak marah, tidak mengeluh saat kesusahan, orang yg tetap tenang saat mendapat musibah, itulah orang yang sabar. Yang namanya sabar adalah seperti seorang yang meminum sesuatu yang pahit dengan muka tidak berubah. Orang yang sabar ketika menengguk air yang pahit tidak taabus (mengeluh/menggerutu). Sabar adalah menahan diri untuk tidak menyelisihi sunnah, ajaran Allah, ajaran Rasulullah. Sabar adalah menahan dirinya dalam keaadan tetap tenang ketika merenggut pahitnya musibah. Demikian Rasullulah yang merupakan panutan dan teladan kaum muslimin. Saat anaknya meninggal beliau hanya menitikkan air mata dan berkata "alqalbu tahzan wal ain tadma" hati bisa sedih, mata bisa menitikkan air mata. "Wala aqulu ilal haq", tetapi mulut ini tidak menyampaikan kecuali kebenaran, kalimat haq "innalillahi wa innailaihi rojiun". Rasulullah dilempari batu di Thaif, tapi rasulullah hanya mengatakan kalimat-kalimat yang haq. Yang dipikirkan oleh Rasulullah adalah Allah tidak murka padanya, yang dikhawatirkan adalah jika musibah ini adalah kemarahan dan murka dari Allah. Yaqub Ketika kehilangan Yusuf, beliau sedih dan menangis namun tidak berlebihan, dan kalimatnya "Ya Allah aku hanya mengadukan kesedihanku kepadamu". Juga Ayyub yang ditimpa ujian oleh Allah dengan ujian yg sangat berat dari mulai keluarga dan anaknya yang terkena musibah. Anaknya meninggal dalam waktu berdekatan, badannya sakit, hartanya lenyap, dijauhi oleh manusia dan ditinggal oleh istrinya. Maka yang diucapkan Ayub adalah "Ya Allah aku telah disentuh kesusahan, dan engkau maha pemberi rahmat". Demikian Yunus yang ditelan ikan paus, dia mengeluh kepada Allah dan mengucapkan "laa ilaa hailaa anta , subhanaka inni kuntu minadzalimin" Tidak ada ilah kecuali engkau Allah, dan sungguh aku termasuk orang-orang yang dzalim. Meratap kepada Allah, meminta ampun kepada Allah sampai Allah selamatkan kembali ke daratan. Jangan ada orang yang berkata aku lebih baik dari Yunus. Tidak ada yg lebih baik dari seorang rosul. Maka sabr adalah sabr bersama Allah. Maka Sabar adalah tetap kembali kepada Allah, sabar adalah tetap memuji kepada Allah, sabar adalah tetap berharap kepada Allah.
Musa yang disakiti oleh kaumnya bani isroil, tingkahnya yang menyakiti hati. Mereka mengucapkan hal-hal yang jelek kepada Musa. Maka ketika Rasulullah menerima perkataan yang menyakiti hatinya, Rasulullah berkata "Musa telah disakiti lebih dari ini, semoga Allah merahmati Musa". Musa disakiti lebih dari itu dan tetap sabar. Musa hanya berkata pada Allah "Ya Allah sesungguhnya aku terhadap apa yang Kau turunkan kepadaku dari kebaikan-kebaikan aku sangat fakir, dan aku sangan membutuhkan kebaikan-kebaikan, membutuhkan bantuan dan rahmat dari Mu, aku sangat butuh pertolongan, bantuan, rahmat dan kasih sayang dari Allah". Ibrahim yang berdakwah dan dakwahnya tidak ada yang mengikutinya, hanya anaknya yang mengikutinya. Mereka lebih memilih menyembah berhala-berhala. Namun ibrahim tidak putus asa meminta keturunan dan anak yang melanjutkan dakwahnya. Namun ketika dilahirkan anaknya, Dia mendapat perintah untuk menyembelih anaknya. "Wahai bapakku kerjakanlah apa yang Allah perintahkan kepadamu, nisacaya engkau akan dapati aku dengan keaadan sabar" kata Ismail. Dan ibrahim mengikhlaskan anaknya untuk Allah. Namun ketika Ismail sudah diletakkan dibatu dan pisau sudah berada di leher Ismail, Ibrahim menerima wahyu untuk menggantinya menjadi kambing. Juga istrinya, Hajar yang ditinggalkan di lembah yang gersang tidak ada tumbuhan di sisi ka'bah, ditinggalkan dalam keadaan memiliki anak yg masih bayi. Istrinya berkata "apakah ini perintah Allah?" Ibrahim berkata "naam ini perintah Allah". Hajar berkata "Jika ini perintah Allah , Allah tidak akan menyianyiakan aku". Dan sunggu benar Hajar tidak disia-siakan Allah. Allah memberikan mata air zam-zam , setelah dia kesana kemari mencari air, naik dan turun bukit safa dan marwah sampai 7 kali, sampai Allah meberikan Air zam-zam. Ini kesabaran yang tiada tara, kesabaran yg tak hingga, dia taati suaminya selama itu diatas kebenaran, demikianlah seorang wanita mukminah, jika memang perintah Allah maka jalanilah, Allah tidak akan menyia2kan dia. Sabar intinya tetap berada diatas kebenaran dengan ujian apapun, tetap berharap, memuji, tidak berburuk sangka, tetap dijalannya, tetap diatas perintahnya, tetap di sunnahnya Allah. Dan sabar tidak semudah mengucapkannya, sangat sulit dan berat tetapi hukumnya harus dan wajib, ketahuilah tidak ada iman bagi mereka yang tidak sabar. Ust muhamamd Assewed
No comments:
Post a Comment