Salah
satu nikmat yang tidak boleh dilupakan dan sudah sepantasnya kita syukuri yaitu
nikmat mengenal manhaj dan dakwah salaf. Dengan manhaj ini kita dapat memahwami
dan mengamalkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan baik dan benar, dengan nikmat ini
kita terselamatkan dari segala paham yang menyimpang dan menyesatkan, dengan
paham ini pula kita terbebas dari da’i-da’i duat yang mengajak kepada kesesatan
dan penyimpangan. Namun kita tidak boleh terlena, karena ahlul bid’ah seperti
Hizbiyyun, Muwayyiun dan orang-orang yang tidak suka dengan manhaj dan dakwah
salafiyyah mereka tidak tinggal diam, mereka berupaya untuk menyesatkan
salafiyyun, mereka berupaya memalingkan salafiyyun dari manhajnya atau dari
prinsip yang dipegangnya.
Ini
adalah kenyataan yang harus kita Imani, dimana disana ada yang haq maka disana
pula ada yang batil. Ketika Nabi diutus oleh Allah ini bertanda al-Haq telah
datang, kebenaran telah datang dan akan menghancurkan kebatilan, dan kebatilan
akan benar-benar hancur, ini adalah sunnatullah. Allah mengingatkan kita bahwa
tiap-tiap nabi itu ada musuhnya yaitu setan dari kalangan jin dan manusia.
Ahlul bid’ah, ahlul ahwa, hizbiyyun, mereka menyebarkan berbagai macam syubhat,
bahkan mereka masuk kedalam barisan dakwah salafiyyah, merusak salafiyyah dari
dalam, memunculkan kaidah-kaidah yang merusak prinsip salafiyyun.
Sururiyyun,
halabiyyun, muwayyiun mereka adalah kelompok yang masuk kedalam barisan
salafiyyah dan merusak salafiyyun dari dalam. Sehingga kita tidak boleh terlena
dan harus waspada. Seorang salafy harus punya senjata dan sesuatu yang dapat
membentengi dirinya dari berbagai syubhat. Terdapat tiga hal yang disebutkan
oleh Ulama untuk melawan dan menghadang berbagai macam syubhat :
1.
Salafiyyun
harus membaca kitab-kitab yang berisi bantahan para ulama terhadap orang-orang
atau kelompok yang menyimpang dan sesat. Kitab itu adalah kitab rudud, juga
salafiyyun harus memahami Jarh wa Ta’dil
2.
Ilmu
tidak boleh diambil dan dipelajari kecuali dari orang yang adil, terpercaya,
fiqah, betul-betul berada di atas manhaj salaf, dan mengikuti bimbingannya para
ulama, orang yang betul-betul berpegang teguh pada prinsip salafiyyah.
3.
Tahqiq
Wala wal Baro : mewujudkan prinsip al-wala wal baro dengan benar.
No comments:
Post a Comment