Implikasi Teknologi Informasi terhadap TNI

Apabila mengacu pada konsepsi diatas, maka masuk dalam kancah perang informasi merupakan suatu keharusan yang tidak bisa dihindari, walaupun tetap harus juga menyiapkan diri dalam pertempuran secara konvensional. Dalam konteks perang informasi, berikut ini ada satu matrikulasi penggunaan Teknologi Informasi di bidang Militer, yang akan berpengaruh terhadap strategi. 

Matrik Penggunaan TI di bidang Militer
Tempat Sama Waktu Sama ( I )
Face to face interaction
Face 2 face meeting
(Power point dan Software sejenisnya)
Tempat Sama Waktu Beda ( II )
Off-line interaction
Shifting Batch
(Aplikasiberbasis batch)
Tempat Beda Waktu Sama ( III )
On-line Distributed interaction
Video Conference, Teleconference
(Software yang berkaitan dg komunikasi jarak jauh)
Tempat Beda Waktu Beda ( IV )
Off-line, distributed interaction
Email / mailing list
Approval System Collaboration
    
Dari matriks di atas, dapat dilihat bagaimana informasi itu disampaikan mengatasi hambatan ruang dan waktu.
  • Di kuadran pertama (Tempat Sama Waktu Sama) informasi disampaikan secara Face to Face Interaction. Dari sisi penyampaian informasi dalam kuadran ini, peranan TI adalah membantu menyampaikan ide atau informasi dalam bentuk visual seperti dilakukan menggunakan perangkat lunak Presentasi seperti Power Point. Disamping itu masih banyak lagi perangkat lunak untuk menuangkan ide dengan cepat seperti untuk keperluan Brain Storming dan Mind Mapping.
  • Di kuadran kedua (Tempat Sama Waktu Beda) informasi disampaikan secara batch, yaitu diupdate dalam suatu periode waktu tertentu dan baru disampaikan kepada pihak lain. Peranan TI dalam kuadran ini adalah memfasilitasi data dengan perangkat lunak yang mengakomodasi pemutakhiran data secara berkelompok (batch), yang merupakan teknologi yang sudah sangat kuno.
  • Di kuadran ketiga (Tempat Beda Waktu Sama) informasi disampaikan melintasi rentang tempat yang berbeda dari suatu pihak ke pihak yang lain. Peranan TI dalam kuadran ini adalah melalui fasilitas yang mampu menjembatani perbedaan tempat. Saat ini sudah banyak perangkat lunak yang berkaitan dengan hal tersebut, seperti chatting, video conferencing, dan semenjak ditemukannya teknologi web maka aplikasi yang dikembangkan cenderung mendukung konsep online distributed interaction.
  • Di kuadran keempat (Tempat Beda Waktu Beda) informasi dapat disampaikan dimana saja dan kapan saja. Pada saat yang lalu konsep ini rasanya mustahil dilaksanakan, namun dengan kemajuan teknologi informasi saat ini memungkinkan untuk dilaksanakan. Dalam kuadran ini, informasi disampaikan bisa melintasi hambatan ruang dan waktu, bahkan ketika satu pihak sedang “tidur” pun informasi itu bisa sampai pada alamatnya. Satu dari penulis sudah mempraktekkan hal ini dengan membuat Collaboration Website ketika ditunjuk menjadi panitia CHOD (Chief of Defence) Conference di Bali Bulan November 2008 yang lalu. TNI dan USPACOM memanfatkan konsep ini untuk mendukung komunikasi dan arus informasi antar panitia. Hasilnya adalah suatu informasi yang dibangun atas dasar kolaborasi untuk menjembatani perbedaan waktu dan tempat antara Hawaii dan Indonesia.
    Dengan matrikulasi ini tampak bahwa perang informasi pun akan semakin kompleks dan semakin luas jangkauannya dan tentunya akan berpengaruh terhadap konsep operasi, doktrin, organisasi, infrastruktur, integrasi sistem, serta pendidikan dan latihan TNI.

No comments:

Post a Comment