Pentingnya Mempelajari Ilmu

12/1/17
At: Ma'had Dzunnurain
Oleh: Ustad Abu Sholeh Fauzan Al Maidaniy

Tulisan dibawah ini adalah kutipan, Bila ada tulisan yang tidak sesuai atau salah, murni kesalahan adalah milik saya sebagai penulis.

Pentingnya Mempelajari Ilmu

Perintah Tholabul 'Ilmi (Mencari Ilmu) Allah perintahkan untuk mempelajari apa yang telah Allah berikan. Ilmu adalah bekal untuk setiap kaum muslimin. Rugi apa ila saudara kaum muslimin menjalani bahtera kehidupan hanya dengan prasangkanya, apalagi bila prasangkanya tidak sesuai dengan yang diperintahkan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda "Barangsiapa mengerjakan amalan, namun bukan sesuai ajaran Rasulullah maka ditolak amalannya" (HR. Muslim no. 1718)

Nikmat saat diberi semangat mencari ilmu. Tidak ada libur dalam Thalabul ilmu. Sampai kapan kiya harus Ta'lim (belajar) ? Jawabannya adalah sampai meninggal dunia. "Tuntutlah ilmu mulai dari buaian (lahir) hingga liang lahat (mati)"

Jalan mana yang akan anda tempuh ? jalan kehancuran atau kenikmatan ? Ayat 269 Al Baqarah artinya : Allah akan berikan sifat alhikmah kepada siapapun yang dikehendakinya, maka barangsiapa yang dikehendaki Allah mereka termasuk orang yang telah diberi karunia/kebaikan yang sangat banyak. Alhikmah adalah ilmu yang bermanfaat dan amalan shaleh. Ilmu yang bermanfaat adalah ilmu yang diamalkan. Untuk memperoleh predikat Alhikmah, terlebih dahulu lihat apakah ilmu yang kita punya bermanfaat, selalu berusaha untuk belajar dan berusaha selalu mengamalkannya. (Alhikmah : bijaksana).

Barangsiapa yang diberikan sifat atau ilham alhikmah, maka sungguh Allah telah menganugerahkan kepada dia segala kebaikan. Allah karuniakan keselamatan dunia dan akhirat. Tidak mudah mendapatkan predikat alhikmah. Terdapat 3 Rukun atau syarat untuk memperoleh Alhikmah :

1. Seseorang harus berilmu (Al 'ilmu)
Ilmu yang dimaksud adalah ilmu yang menuntun kepada kebaikan dunia dan akhirat (syar'i). Rasul dan para sahabat bukan mewarisi harta atau benda melainkan ILMU. Barangsiapa mengambil ilmu dari yang diwariskan oleh para Nabi dan Sahabatnya, maka aka mengantarkan kepada sifat alhikmah. "Seseorang yang menuntut ilmu maka derajatnya akan terangkat". Bagaimana cara Allah mencabut ilmu? Allah mencabut ilmu dengan mencabut nyawa para ulama, sehingga semakin lama ilmu akan semakin tergerus. Manusia akan menjadikan orang-orang bodoh sebagai pegangan hidupnya. Maka memasukkan anak-anak kita sejak dini ke pondok adalah hal yang tidak perlu ditakuti, justru kita patut khawatir anak-anak kita akan memperoleh ilmu dari orang bodoh. Semakin cepat memasukka anak kedalam Pondok maka semakin cepat anak akan belajar dan semakin banyak ilmu yg akan diperolehnya, karena semakin lama akan semakin berkurang ilmu, semakin lama ilmu semakin dihindari, sehingga tepat menurut saya jika memasukkan anak ke pondok untuk Tholabul Ilmi, dan In shaa Allah saya berjanji suatu saat nanti saat saya punya anak, saya akan memondokkan anak saya. Saya sadar semakin lama semakin sedikit ilmu, saya tidak mau anak-anak saya nanti memperoleh ilmu dari orang bodoh dan anak-anak saya akan memilih jalan kehancuran.

2. ALHILM (Menahan diri dari emosi, dan menanamkan kesabaran)
Hilmi adalah bijak menyikapi masalah sosial dan tidak tergesa-gesa. Bukan seorang yang hebat atau gentle tatkala dia bisa atau mampu membalas amarah orang lain. Orang gentle adalah orang yang mampu menahan diri dari amarah dan bersabar. Nabi Musa diperlakukan tidak baik oleh kaumnya lebih buruk dari yang dialami Rosulullah yang diperlakukan oleh Khawarij (secara harfiah Khawarij = mereka yang keluar, biasa dipakai di istilah keluar dan menolak kekuasaan).

3. ATTAANIY (bertabayun /crosscheck ketika ada permasalahan)
Crosscheck kepada orang yang paham masalah tersebut dan tidak tergesa-gesa (Istijal). Jika yang mengabarkajnya orang yang fiqoh, maka tidak perlu tabayyun lagi. Tabayyun apabila datang suatu perkara/berita dari orang yang fasik. Bersabarlah englau sebagaimana sabarnya dari kalangan Rosul dan janganlah tergesa-gesabdalam menyikapi suatu keadaan. Orang yang menanamkan ketergesaan dalam hidupnya, maka akan menyesal dan perbuatan tergesa-gesa termasuk perbuatan sayton. Orang terjerumus dalam dosa dikarenakan tergesa-gesa.

No comments:

Post a Comment