Mengutip dari Video
Youtube : APA SALAFIYAH ITU ? [Mengenal prinsip dan Metode Dakwah Salafiyah]
oleh : Al-Ustadz Abu Ibrahim Muhammad bin Umar as-Sewed hafizhahullah. Bila ada tulisan yang tidak sesuai atau salah, murni kesalahan adalah milik saya senagai penulis.
Sebagian
masyarakat mengira makna salaf adalah tradisional, padahal makna salaf lebih
luas dari itu, tidak hanya mengenai kajian sorogan (adalah system membaca kitab
secara individual, atau seorang santri nyorog menghadap ke guru sendiri-sendiri
untuk dibacakan atau diajarkan oleh gurunya, dan santri menirunya kembali) atau
berkitab kuning (adalah merujuk kepada kitab-kitab tradisional yang berisi
pelajaran agama islam yang diajarkan di pondok pesantren). Kalimat salaf dalam
bahasa arab artinya para pendahulu atau generasi pertama umat islam.
Sebagaimana yang dikatakan Rasulullah Shallahu’alaihi Wasallam kepada Fatimah “Aku
adalah sebaik-baik salaf untukmu”. Siapa yang ingin mengambil teladan atau
ukhwah contoh yang baik, maka ambillah dari mereka yang telah wafat. Siapa yang
telah wafat ? Jawabannya : Sahabat-sahabat yang lebih dulu (sabiqin). Karena
orang yang hidup masih belum aman dari fitnah. Jika sudah wafat diatas iman,
tauhid, dan sunnah. Sudah dipersaksikan bahwa mereka benar-benar seorang yang
diatas kitabu wa sunnah diatas tauhid.
Seorang
yang telah dijamin oleh Allah dan RasulNya itulah para sahabat. Adapun
orang-orang yang hidup kita tidak tau apa yang akan terjadi besok . Karena yang
namanya hati (Qulub) didua jemari Allah Subhanu Wa Ta’ala. Digenggaman Allah,
Dia bolak-balikkan sekehendaknya, artinya belum tentu, yang namanya Qulub
seperti air yang mendidik, bergejolak terus menerus, bahkan lebih dahsyat dari
mendidihnya air. AlQulub bergejolak terus, dan itulah mengapa alqulub dinamakan
alqolbu, dari kata qalaba yang artinya berbolak-balik. Hari ini sedang tinggi
imannya, besok mungkin sudah turun imannya. Maka nanti suatu saat akan dating fitnah
yang dahsyat. Yang seorang kata Nabi pagi masih mukmin, sore sudah kafir, sore
mukmin, pagi sudah kafir. Menjual agamanya dengan perhiasan dunia. Maka
pantaskah kita ta’ashub (fanatik buta) kepada orang ? (pokoknya apa kata ustad
fulan). Karena hati manusia ditangan Allah Subhanu Wa Ta’ala. Mungkin guru kita
bias berubah suatu saat nanti.
Siapa
yang ingin mengambil teladan ? Ambillah yang telah wafat diatas haq atau
kebenaran artinya sudah ketauan istiqamahnya sampai mati. Merekalah
sahabat-sahabat Rasulullah Shallahu’alaihi Wasallam yang wafat atas
dipersaksikan Rasulullah bahwa mereka mukminun dan khairun nas (sebaik-baik
manusia). “Sebaik-baik manusia adalah generasiku, kemudian berikutnya, dan
berikutnya” kata Rasulullah. Sebaik-baiknya manusia menurut Nabi, sepantasnya
kita mengambil contoh dan teladan dalam memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Bahkan dari arsy-Nya, Allah menurunkan wahyu yang memuji para sahabat “Generasi
pertama umat muslim digolongan mujahirin dan anshor, dan yang mengikuti mereka
dengan baik, Allah ridho dengan mereka, dan mereka ridho dengan Allah”. Tidak ada
ulama atau ustad yang Allah turunkan wahyu kepadanya bahwa engkau di ridhoi.
Tidak ada, kita hanya berharap dan menduga-duga bahwa Ulama atau ustad mereka
adalah orang yang shalih. Kepastian para sahabat dipastikan oleh Allah dalam
Al-Qur’an, mereka di ridhoi Allah dan mereka ridho kepada Allah.
No comments:
Post a Comment