Identifikasi Homogeneous Region Pada Deteksi PCOS Otomatis

Karena folikel yang muncul pada citra ultrasonografi mendekati warna hitam, sehingga setiap folikel memiliki setidaknya satu wilayah homogen (homogeneous region) yang biasanya ditemukan ditengah folikel. Homogeneous region terbentuk dari piksel-piksel yang memiliki nilai grayscale yang hampir sama. Dalam proses ini akan menggunakan beberapa prosedur untuk dapat mengidentifikasi homogeneous region.


Berdasarkan Gambar Flowchart Identifikasi Homogeneous Region dapat dijelaskan proses–proses yang terjadi pada identifikasi homogeneous region, antara lain:

1. User memilih menggunakan ukuran template 1 atau template 2. Jika template 1 citra ultrasonografi original terlebih dahulu akan dilakukan proses cropping secara otomatis. User dapat memilih bagian yang ingin di crop ovarium kiri atau ovarium kanan. Ukuran cropping pada template pertama yaitu 330x389 yang berarti satu ukuran penuh ovarium. Sedangkan template 2 memiliki citra yang sebelumnya sudah dilakukan cropping secara manual yang memiliki ukuran yang bervariasi tergantung pada keberadaan folikel pada citra yang telah di validasi oleh dokter ahli. Tujuan dilakukan cropping adalah untuk menghilangkan bagian yang tidak penting pada citra. Proses cropping menghasilkan citra dengan resolusi yang bervariasi tergantung pada citra dan keberadaan folikel-folikel pada citra.

2. Citra hasil cropping akan ditambahkan bingkai (pad array) 5x5 dengan intensitasi piksel bernilai nol. Pad array bertujuan agar seluruh piksel pada citra dapat di filter.

 3. Pada proses selanjutnya akan ditentukan nilai threshold (T1) dari citra hasil cropping dengan menghitung nilai rata-rata greylevel setiap piksel tanpa piksel pad array.

4. Nilai threshold T1 yang didapatkan akan dijadikan sebagai batasan algoritma adaptive neighborhood median filter untuk melakukan filter. Piksel yang memiliki intensitas lebih rendah dari threshold T1 maka akan di filter menggunakan 11x11 neighborhood, sedangkan piksel yang memiliki intensitas yang lebih tinggi akan di filter menggunakan 5x5 neighborhood. Ukuran 11x11 neighborhood dipilih karena jarak 50-60 piksel pada citra USG ovarium adalah sekitar 10mm dalam kenyataan [5]. Ukuran ini memastikan bahwa daerah folikel akan diperhalus lebih teliti dari tepi folikel yang memiliki intensitas yang tinggi. Langkah ini kemudian diulang untuk memastikan agar smoothing pada daerah folikel bisa lebih baik.

5. Citra yang telah di filter dua kali menggunakan adaptive neighborhood filter akan ditentukan nilai threshold T2 dengan menghitung rata-rata intensitas piksel pada smoothed image dikurangi standard deviasi piksel pada smoothed image.

6. Nilai threshold T2 akan digunakan binary segmentation untuk menghasilkan citra bertipe binary yang terdapat homogeneous regions dengan cara piksel yang memiliki nilai intensitas yang lebih rendah dari T2 maka piksel di katakan sebagai warna putih, sedangkan yang lebih tinggi dari T2 piksel berwarna hitam. Piksel yang berwarna putih atau kumpulan piksel yang memiliki tetangga berwarna putih disebut sebagai region. Hasil dari proses ini adalah terbentuknya beberapa homogeneous region.

7. Prosedur diatas menghasilkan sejumlah homogeneous region yang tidak diinginkan karena terlalu kecil untuk menjadi daerah folikel. Daerah seperti itu akan dihapus dengan kriteria jika area pada region kurang dari threshold T3. Threshold T3 ditetapkan 50, dimana 50 diperkirakan berukuran seperempat dari luas wilayah minimal folikel yang dapat dideteksi [5].

8. Selanjutnya daerah atau region yang menyentuh batas dari gambar akan dihapus, karena banyaknya region yang palsu terdapat pada tepi gambar.

 Hasil akhir adalah sudah dikenalinya homogeneous region yang tersisa, yang selanjutnya citra yang sudah dikenali homogeneous region akan digunakan pada proses selanjutnya yaitu region growing.

No comments:

Post a Comment