Hakikat Pemahaman Mur’Jiah

Waspada Murji’ah atau Irja. Al- Irja menurut bahasa berarti adalah harapan, takut, mengakhirkan dan memberikan harapan. Sedangkan Al-Irja menurut istilah adalah mengakhirkan amal (perbuatan) dari iman. Irja termasuk kedalam bid’ah yang keji dan mungkar. Mereka (murji’ah) telah mengeluarkan amal dari Iman. Pemahaman Murji’ah mendapat tahdzir (peringatan keras) dari ulama salam, termasuk Fatwa dari Lajnah Daimah (Lajnah Daimah adalah komisi fatwa kerajaan Saudi yang berisi ulama muktabar & diakui keilmuannya oleh ahlul ilmi).

Perbedaan Iman menurut Ahlus-Shunnah dan Mur’Jiah :

Iman menurut Ahlus-Sunnah adalah:
      1.      Perkataan & Perbuatan
Ø   Perkataan hati dan lisan
Ø   Perbuatan (amal) hati dan anggota badan
      2.      Bertambah dan Berkurang
Ø   Bertambah dengan ketaatan
Ø   Berkurang dengan kemaksiatan atau kejahatan
      3.      Iman itu dapat dibagi atau bertingkat dan bukan satu kesatuan
Ø   Maksud bukan satu kesatuan adalah apabila hialng sebagian dari iman dengan meninggalkan ketaatan maka sebagiannya lagi akan tetap ada dan tidak hilang

Sedangkan, iman menurut Murji’ah adalah :
1.   Iman merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dibagi
2.   Iman tidak bertambah dan tidak berkurang
Ø   Apabila hilang darinya sedikit saja, maka tidak akan tersisa sedikitpun dari iman.
            3.   Amal (perbuatan) bukan bagian dari iman
Ø   Melakukan dosa besar dan meninggalkan kewajiban tidak menghilangkan iman

Sedangkan perbedaan Ahlus-Sunnah dengan khawarij adalah,khawarij menjadikan amal sebagai syarat sahnya iman, khawarij mengkafirkan orang yang meninggalkan amal.

Ahlus-Sunnah menjadikan amal sebagai rukun-rukun keimanan. Mereka tidak mengkafirkan orang yang meninggalkan rukun-rukun islam kecuali Syahadat. Mereka tidak menyebut kafir kepada orang yang meninggalkan rukun-rukun islam (kecuali syahadat) dengan kafir melainkan disebut dengan mukmin yang kurang imannya.

No comments:

Post a Comment