37. Pengelolaan Komunikasi dan
Laporan Proyek
Tujuan
pengelolaan komunikasi proyek secara keseluruhan adalah menetapkan adanya
hubungan antara personil, gagasan, dan informasi yang penting untuk mencapai
keberhasilan. Pengelolaan komunikasi proyek adalah bidang ilmu pengetahuan yang
diperlukan untuk memastikan bahwa sumber pengumpulan, penyebaran, penyampaian
dan disposisi terakhir dari informasi proyek terlaksana tepat waktu dan benar.
Pendekatannya terdiri dari Perencanaan Komunikasi, Distribusi Informasi,
Laporan Kemajuan dan Penutupan Administrasi.
37-1 Laporan dan Rapat Berkala
Laporan ini merupakan salah satu bentuk laporan
kemajuan proyek bisa mingguan atau bulanan. Laporan ini akan memberi keterangan
tentang hal-hal seperti Gambaran kemajuan proyek dan identifikasi persoalan.
A. Peserta
Rapat
Rapat berkala disini adalah rapat
antara pelaksana implementasi fisik, misalnya kontraktor utama dan pemilik
B. Isi
Laporan Berkala
Dalam proyek berukuran besar
laporan berkala dipakai sebagai bahan utama dalam rapat dengan tim pemilik, dan
kemudian dikirim kepada pimpinan proyek dan pimpinan perusahaan pemilik maupun
kontraktor termasuk manajer fungsional yang ikut berperan dalam proyek.
Sistematika laporan bulanan pada umumnya adalah sebagai berikut:
1. Executive
Summary, yaitu ringkasan kemajuan proyek dan permasalahan yang dihadapi
2. Uraian
kemajuan kegiatan engineering, pengadaan, pabrikasi dan konstruksi.
3. Laporan
pembiayaan proyek
4. Rencana
kegiatan sampai dengan dua bulan mendatang
5. Segi
segi yang mengandung kerawanan
37-2 Rapat
dan laporan Mingguan, Koordinasi, Konsultasi, dan DRM
A. Laporan
Mingguan dan Rapat Koordinasi
Laporan dan rapat mingguan mengupas
kegiatan operasional jangka pendek dilapangan atau kantor pusat, yang berkaitan
dengan pencapaian kemajuan proyek
B. Laporan
Kegiatan Konsultasi
Sama halnya terhadap jasa
kontraktor, salah satu mekanisme yang efektif dalam memantau dan mengendalikan
kegiatan konsultasi adlah dengan mengadakan laporan dan rapat. Bentuk laporan
pada umumnya sebagai berikut
1. Laporan
Pertama
Laporan
yang berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan persiapan implementasi
pekerjaan, dan menunjukkan indikasi apakah segala sesuatu telah dilaksanakan
sesuai dengan kerangka acuan dan kontrak.
2. Laporan
Berkala
Laporan
ini menjelaskan kemajuan pekerjaan yang sedang ditangani yang bermaksud membuat
klien dapat mengikuti perkembangan lingkup tugas yang diberikan dari waktu ke
waktu.
3. Laporan
Akhir
Laporan
akhir berisi uraian menyeluruh perihal tugas yang diberikan sesuai
dengankerangka acuan
Rapat
pengkajian desain merupakan milestone yang penting terutama bagi proyek
telekomunikasi. DRM amat strategis dalam arti menjadi check point aspek teknis
antara kegiatan site survey, desain engineering dengan manufaktur, yang
dilanjutkan dengan instalasi.
37-3. Jenis Grafik Pendukung Laporan
Grafik
atau kurva yang umumnya menyertai laporan proyek tujuannya untuk menyajikan
suatu gambaran yang lebih jelas dan mudah ditangkap dari situasi atau status
objek yang sedang dibahas. Grafik tersebut dapat membentuk grafik
kecenderungan, bagan balok, lingkaran dan berlapis-lapis.
38. Kebijakan dan Prosedur
38-1 Arti dan
Kegunaan Kebijakan dan Prosedur
Kebijakan dapat
diartikan sebagai pernyataan yang memberikan petunjuk dalam masalah pengambilan
keputusan yang memberikan batasan kegiatan nana yang boleh dan tidak boleh
dilakukan dalam suatu maslaah tertentu. Prosedur merupakan penjelasan yang
dibakukan perihal bagaimana elakukan kebijakan tersebut. Kegunaan kebijakan dan
prosedur yaitu sebagai sarana komunikasi yang efektif, memberikan pegangan
untuk melakukan suatu kegiatan secara uniform, sebagai referensi analisis masa
depan, mengurangi kegiatan adminitrasi, mengurangi adanya kegiatan yang tumpang
tindih dan mengurangi tugas-tugas pengambilan keputusan.
38-2 Sistematika Kebijakan dan Prosedur
Agar
memudahkan para pemakai, dokumen panduan kebijakan dan prosedur harus disusun
secara lengkap dan sistematis mengikuti urutan atau pola sebagai berikut yaitu
Kebijakan, Prosedur, Work Flow, Format dan check list, Perintah kerja
38-3 Buku Panduan Operasi Proyek
Dokumen
kebijakan dan prosedur merupakan buku panduan operasi perusahaan. Dalam
hubungannya dengan proyek, maka akan berfungsi sebagai buku panduan operasi proyek.
A. Kelompok
Kegiatan Pemilik Selama Siklus Proyek
1. Pengkajian
Kelayakan
2. Perencanaan
Pendahuluan
3. Perencanaan
Implementasi
4. Proses
menyiapkan perangkat dan pelaksanaan serta memantau dan mengendalikan
implementasi.
B. Kelompok
Kegiatan Kontraktor Selama Siklus Proyek
Untuk kontraktor kegiatan utama
dapat dikelempokkan sebagai berikut:
1. Perencanaan
awal project initiation dan Launching
2. Perencanaan
Implementasi
3. Menyusun
Program Pengendalian
4. Pengelolaan
Implementasi
5. Serah
terima dan Penutupan Proyek
38-4 Contoh Kebijakan dan Prosedur
A. Mengkaji
Kelayakan Proyek(Pemilik)
Mengkaji kelayakan proyek dilakukan
oleh pemilik yang bertujuan
1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Arus
Kerja
4. Format
5. Check
List
B. Strategi
dan Perencanaan Implementasi(Pemilik)
Program implementasi untuk strategi
dan perencanaan implementasi bgai pemilik
1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Arus
Kerja
4. Check
List
C. Project
Initiation dan Launching(Kontraktor)
Project Initiation dan Launching
adalah kegiatan pelaksanaan (kontraktor) untuk memulai persiapan perencanaan
implementasi fisik proyek.
1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Arus
Kerja
4. Check
List
D. Kick-Off
Internal (Kontraktor)
Project Kick Off internal menandai
berakhirnya tahap perencanaan proyek dan selesainya penyusunan rencana
implementasi proyek.
1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Arus
Kerja
4. Check
List
E. Kick-Off
Eksternal(Antara Kontraktor dan Pemilik)
Kickoff meeting dengan pemilik
adalah peristiwa yang menandai dimulainya langkah peristiwa yang menandai
dimulainya langkah resmi meletakkan dasar komunikasi dan koordinasi antara
kontraktor dengan pemilik dalam rangka memperlancar proses kegiatan
implementasi
1. Kebijakan
2. Prosedur
3. Arus
Kerja
4. Check
List
5. Hal-hal
khusus
38-5 Prosedur Kerja dan Koordinasi
Untuk
perusahaan engineering dan kontruksi umumnya telah memiliki prosedur kerja
penanganan proyek seperti prosedur desain-engineering, pengadaan dan konstruksi
yang cukup terinci.
39. Sistem Informasi Manajemen
Proyek
Semakin
besar dan kompleks lingkup kerja suatu organisasi, semakin dirasakan perlunya
system pendukung tersebut agar pengelolaan dapat berlangsung secara efektif dan
efisien. Untuk kegiatan proyek, system yang dumaksud harus mampu memroses dan
mengkomunikasikan berbagai informasi yang berkaitan dengan perencanaan,
pengendalian, dan implementasi di lapangan kepada mereka yang berkepentingan.
Sistem Informasi Manajemen teridiri dari perangkat lunak dank eras. Sistem ini
digunakan untuk mendukung operasi unit fungsionalitas dalam struktur
perusahaan.
39-1 Sistem Manajemen Proyek
Sistem Manajemen Proyek adalah kombinasi personil,
kebijakan, prosedur dan system, yang memungkinkan terlaksananya kegiatan-kegiatan
merencanakan, mengorganisir, mengarahkan dan mengendalikan biya, jadwal, mutu
dan kinerja proyek.
A. Peranan
SIMP(Sistem Informasi Manajemen Proyek) pada Pengelolaan Proyek
Proyek dapat digambarkan sebagai
system yang bertujuan menghasilkan output dari input. Output proyek berupa
produk atau instakasi. Adapun masukan terdiri dari sumber daya yang berupa
tenaga kerja, tenaga ahli, dana, material dan lain-lain.Fungsi system informasi
manajemen proyek yaitu membuat manjemen memperoleh gambaran hasil pelaksanaan
pekerjaan versus sasaran yang ditentukan.
B. Siklus
Kontrol Proyek dan SIMP
Semua langkah kegiatan dalam siklu
control berkaitan erat satu sama lain. Bagian laporan atau analisis mempunyai
tugas mengumpulkan dan memroses data dan catatan pelaksanaan pekerjaan jadwal,
menjadi keterangan yang tersusun sesuai struktur atau format yang telah
ditentukan.
39-2 Komputer
Komputer merupakan alat untuk mewujudkan SIMP agar
terwujud dan berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.
A. Penggunaan
Komputer untuk Proyek
Komputer sebagai tulang punggung
SIMP dan tugas-tugas lain dalam proyek yang bisa dilakukan didalam computer
adalah
1. Mengatur
Arsip, Database, dan Administrasi
2. Menyusun
Perkiraan Biaya
3. Menyusun
Perencanaan dan Jadwal
4. Operasi
Keungan dan Akuntansi
5. Pemantauan
dan Pengendalian
6. Simulasi
dan Perhitungan Khusus
B. Penyajian
Informasi
Output dari SIMP digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan yang berwenang, sesuai dengan tingkat atau jenjang
hierarki di organisasi yang berkaitan dengan proyek. Pada gari besarnya output
dibagi menjadi:
a. Untuk
Pimpinan Perusahaan atau Pimpinan Proyek
b. Untuk
Analisis dan Pengkajian
c. Informasi
Bagi Pengawas Lapangan dan Kantor Pusat
39-3 Perangkat Lunak
Dalam pengelolaan proyek, perangkat lunak tersebut
dapat digolongkan menjadi beberapa kelompok berikut ini:
a. Analisis
Jaringan Kerja, Menyusun Jadwal, dan Pengelolaan Sumber Daya
b. “Spreadsheet”,
Perkiraan Biaya, dan Akuntansi
c. Menyusun
Laporan dan Membuat Grafik
d. Database
e. Perangkat
Lunak untuk Analisis dan Perhitungan-perhitungan Khusus
f. Perangkat
Lunak untuk Pengendalian dan Analisis Kinerja
39-4 Penggunaan SIMP
Sepanjang Siklus Proyek
Suatu perangkat
computer-SIMP yang lengkap akan membantu penyelenggaraan sepanjang siklus
proyek sebagai berikut :
A. Tahap
Konseptual
B. Tahap
PP/Definis
C. Tahap
Implementasi Fisik
D. Engineering
Terinci
E. Pemantauan
dan Pengendalian
F. Administrasi,
Personalia, Akuntansi dan Pelaporan
39-5 Pengadaan dan
Operasi SIMP
Mendesain system informasi manajemen untuk proyek tertentu,
serta rencana pengadaan dan implementasi atau mengoperasikannya guna mendukung
kegiatan operasional proyek dengan memuaskan bukanlah pekerjaan sederhana yang
dapat diselesaikan dalam waktu yang singkat, pekerjaan ini harus melalui
program yang menyeluruh dan dilaksanakan tingkat demi tingkat.Program diatas
mengaitkan unsur subsistem menjadi satu kesatuan yang terpadu dengan tahap
sebagai berikut:
1. Studi
dan analisis system yang telah berfungsi
2. Identifikasi
kebutuhan system informasi untuk masa mendatang
3. Menentukan
spesifikasi dan kriteria system informasi yang akan diadakan
4. Meneliti
produk yang tersedia di pasaran serta mengkaji biaya pengadaannya
5. Menyiapkan
prosedur serta uji coba operasi
41. Audit dan Faktor-Faktor
Keberhasilan Proyek
41-1 Arti dan
Proses Audit
Arti dan Proses audit dapat diuraikan sebagai
berikut:
1. Kegiatan
audit terdiri dari langkah-langkah sistematis
2. Pengkajia
dilakukan secara objektif
3. Diperlukan
bahan bukti yaitu fakta yang mendukung
4. Adanya
kriteria sebagai patokan pertimbangan
5. Adanya
kesimpulan yang berupa opini
A. Langkah
Sistematis dengan Urutan yang Logis
1. Mengidentifikasi
Lingkup Kegiatan
2. Mengidentifikasi
dan Menentukan Daerah Permasalahan
3. Menyiapkan
dan Menyusun Laporan
B. Pengkajian
yang Objektif
Agar menghasilkan kajian yang
objektif, kegiatan audit dikerjakan oleh pihak yang dianggap bebas yaitu
auditor
C. Bahan
Bukti
Tugas yang penting dari kegiatan
audit yaitu menggali, mengumpulkan, dan mengkaji bahan bukti. Suatu bahan bukti
yang jumlahnya cukup berbobot dan relevan perlu dipersiapkan untuk digunakan
sebagai dasar membuat kesimpulan,opini dan usulan dari auditor
D. Kriteria
yang Telah Ditentukan
E. Kesimpulan
dan Opini
41-2 Audit Proyek
Audit
Proyek mempunyai ciri-ciri yang tidak selalu berlaku bagi macam pemeriksaan
lain, yaitu:
Ø Auditor
harus independen
Ø Mempunyai
kriteria untuk dipakai sebagai tolak ukur penilaian hasil program
Ø Menekankan
pada hal yang masih berpeluang untuk diadakan perbaikan
41-3 Tahap-Tahap Audit Proyek
Tahap-tahap
dari audit proyek terdiri dari survey pendahuluan, pengkajian system,
pengendalian manajemen, pemeriksaan terinci, dan penyusunan laporan
41-4 Aspek-Aspek yang Memerlukan Perhatian
Di
dalam audit proyek perlu juga diperhatikan aspek-aspek ;ain yang berkaitan
dengan prestasi proyek. Beberapa aspek yaitu
A. Organisasi,
Otorisasi dan Lain-lain
B. Perencanaan
dan Jadwal
C. Kemajuan
Pelaksanaan Pekerjaan
D. Mutu
Barang dan Pekerjaan
E. Administrasi,
Pembelian dan Jasa
F. Engineering
G. Konstruksi
H. Anggaran,
Pendanaan, Akuntansi dan Lain-lain
I. Perundang-undangan
dan Peraturan Pemerintah
41-5 Menyusun Tim dan
Melakukan Audit
A. Tim
Audit Proyek
Tim audit yang pimpinan
dan anggota-anggotanya harus terdiri dari tenaga-tenaga professional yang
memiliki pandangan yang luas dan berpengalaman dibidang audit, tim audit ini
juga diharapkan menguasai aspek teknis.
B. Menggali
Fakta dan Informasi
C. Membuat
Laporan
D. Lampiran
dan Data
E. Presentasi
Laporan
F. Tindak
Lanjut
G. Mencegah
Kesalahan yang Sama
41-6 Faktor-Faktor
Keberhasilan Proyek
Berikut dibawah ini adalah 10 faktor keberhasilan
proyek:
1. Misi
Proyek
2. Dukungan
dari pimpinan teras
3. Perencanaan
Jadwal
4. Konsultasi
dengan pemilik proyek
5. Personil
untuk tim proyek
6. Kemampuan
teknis
7. Acceptance
dari pihak pemilik proyek
8. Pemantauan,
pengendalian, dan umpan balik
9. Komunikasi
10. Trouble
Shooting
No comments:
Post a Comment