86% Pengguna Internet di Indonesia dalam Bahaya


JAKARTA - Pengguna internet di Indonesia dalam bahaya besar, sebab dari hasil survei terhadap 500 orang yang dilakukan oleh Symantec, sebanyak 86 persen pernah mengalami kejahatan internet.

"Sebagian besar pengguna internet di Indonesia, tanpa disadari tengah diintai oleh banyak penjahat cyber. Tapi ada sebagian dari mereka yang tidak menyadarinya," tukas Internet Safety Advocate & Consumer Business Symantec Asia Effendy Ibrahim, saat peluncuran Norton Internet Security 2011, di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (28/9/2010).


"Dua dari lima pengguna internet di Indonesia juga mengakui bahwa para penjahat berada dibalik kejahatan cyber," tambahnya.

Dari 500 orang responden yang ditanyai, sebagian besar atau sekira 68 persen diantaranya terjebak oleh computer malware yang tanpa dan atau sengaja mereka unduh. Sedangkan aksi penipuan scam online, banyak memakan korban 33 persen.

"Phising juga termasuk kejahatan yang paling banyak terjadi di Indonesia, dengan tingkat presentase sebesar 22 persen. Sementara itu, penipuan lewat jejaring sosial melonjak menjadi 11 persen," tambahnya.

Survei yang dilakukan sejak April lalu ini, juga mengkhawatirkan tingkat bahaya sexual predator yang masuk ke posisi 5 besar dengan tingkat 11 persen. Ini berbahaya, karena seperti diketahui tingkat ketidakpercayaan masyarakat terhadap penyelesain cyber crime di mata hukum mencapai 76 persen.

"Ini semakin diperburuk dengan moral pengguna internet Indonesia yang gemar mengunduh file, seperti lagu bajakan di internet. Walaupun sebanyak 37 persen mengaku itu ilegal, mereka tetap saja mengunduh lagu bajakan," tandasnya.

Untuk itulah, Effendy menyarankan agar pengguna internet di Indonesia selalu melindungi komputer dengan sistem keamanan yang aman dan up to date.
(tyo)

sumber : http://techno.okezone.com/read/2010/09/28/325/376902/86-pengguna-internet-di-indonesia-dalam-bahaya

No comments:

Post a Comment