3 Senjata Melawan Syubhat

Salah satu nikmat yang tidak boleh dilupakan dan sudah sepantasnya kita syukuri yaitu nikmat mengenal manhaj dan dakwah salaf. Dengan manhaj ini kita dapat memahwami dan mengamalkan Al-Quran dan As-Sunnah dengan baik dan benar, dengan nikmat ini kita terselamatkan dari segala paham yang menyimpang dan menyesatkan, dengan paham ini pula kita terbebas dari da’i-da’i duat yang mengajak kepada kesesatan dan penyimpangan. Namun kita tidak boleh terlena, karena ahlul bid’ah seperti Hizbiyyun, Muwayyiun dan orang-orang yang tidak suka dengan manhaj dan dakwah salafiyyah mereka tidak tinggal diam, mereka berupaya untuk menyesatkan salafiyyun, mereka berupaya memalingkan salafiyyun dari manhajnya atau dari prinsip yang dipegangnya.

Ini adalah kenyataan yang harus kita Imani, dimana disana ada yang haq maka disana pula ada yang batil. Ketika Nabi diutus oleh Allah ini bertanda al-Haq telah datang, kebenaran telah datang dan akan menghancurkan kebatilan, dan kebatilan akan benar-benar hancur, ini adalah sunnatullah. Allah mengingatkan kita bahwa tiap-tiap nabi itu ada musuhnya yaitu setan dari kalangan jin dan manusia. Ahlul bid’ah, ahlul ahwa, hizbiyyun, mereka menyebarkan berbagai macam syubhat, bahkan mereka masuk kedalam barisan dakwah salafiyyah, merusak salafiyyah dari dalam, memunculkan kaidah-kaidah yang merusak prinsip salafiyyun.

Sururiyyun, halabiyyun, muwayyiun mereka adalah kelompok yang masuk kedalam barisan salafiyyah dan merusak salafiyyun dari dalam. Sehingga kita tidak boleh terlena dan harus waspada. Seorang salafy harus punya senjata dan sesuatu yang dapat membentengi dirinya dari berbagai syubhat. Terdapat tiga hal yang disebutkan oleh Ulama untuk melawan dan menghadang berbagai macam syubhat :
    1.      Salafiyyun harus membaca kitab-kitab yang berisi bantahan para ulama terhadap orang-orang atau kelompok yang menyimpang dan sesat. Kitab itu adalah kitab rudud, juga salafiyyun harus memahami Jarh wa Ta’dil
     2.      Ilmu tidak boleh diambil dan dipelajari kecuali dari orang yang adil, terpercaya, fiqah, betul-betul berada di atas manhaj salaf, dan mengikuti bimbingannya para ulama, orang yang betul-betul berpegang teguh pada prinsip salafiyyah.
     3.      Tahqiq Wala wal Baro : mewujudkan prinsip al-wala wal baro dengan benar.

No comments:

Post a Comment